Pj Wako Payakumbuh Tinjau Harga Kebutuhan Bahan Pokok di Pasar Tradisional

Payakumbuh - Dalam rangka pengendalian inflasi daerah, Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Payakumbuh Jasman meninjau langsung harga kebutuhan bahan pokok di Pasar Tradisional Ibuh, Kecamatan Payakumbuh Barat.

"Hari ini kita melihat harga sembako di Pasar Ibuh, memang terdapat beberapa harga sembako yang harganya naik dan juga ada yang turun, " kata Pj Wako Payakumbuh, Jasman, Senin (09/10/2023).

Baca juga: Anggia Erma Rini Soroti Masih Tingginya Harga Minyak Goreng di Sultra

Turut mendampingi Asisten II Bidang Perekonomian Elzadaswarman, Kadis Koperasi dan UKM Faisal, Kadis Ketahanan Pangan Edvidel Arda, Kadis Sosial Irwan Suwandi, Kadis Pertanian Depi Sastra, Kabid Pasar Arnel.

Disampaikannya bahwa turunnya harga sembako tidak terlepas dari banyaknya pasokan yang masuk dari daerah lain ke Kota Payakumbuh.

Baca juga: Tertinggi di Kepri, Pertumbuhan Ekonomi Batam Capai 4,75 Persen

"Ini yang harus terus dipantau oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan saya juga meminta untuk terus memberikan laporan kepada saya, " ujarnya.

Selain memantau harga kebutuhan barang pokok, Pj Wako Payakumbuh juga berbincang dengan sejumlah pedagang terkait daya beli masyarakat saat ini.

Baca juga: Rudi Padukan Perencanaan Pemko-BP Batam, Genjot Pertumbuhan Ekonomi

"Dari informasi yang kita dapatkan langsung dari pedagang, daya beli memang dalam beberapa waktu ini cukup menurun. Semoga ini bisa kembali normal, " katanya.

Saat turun langsung ke lapangan, Pj Wako Payakumbuh Jasman juga langsung didampingi oleh Bulog. Hal ini untuk dapat mengintervensi pasar khususnya untuk harga beras.

Baca juga: Muhaimin Iskandar Dukung Kripto Kena Pajak

Pemimpin Bulog cabang Bukittinggi Sri Wahyuni mengatakan bahwa untuk beras pedagang pasar khususnya Pasar Ibuh dapat bermitra dengan bulog.

"Hal ini sudah kita sampaikan juga langsung kepada Kepala Dinas Ketahanan Pangan, bahwa untuk pedagang pasar dapat bermitra dengan Bulog, " katanya. (*).

Baca juga: Ekspor Batu Bara Dilarang, Ini Yang Bakal Terjadi Bagi 10 Juta Pelanggan PT.PLN